Kerja sekecil apapun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, percayalah, ia akan menghasilkan dampak yang sangat besar.

Sabtu, 12 Mei 2012

Alhamdulillah, Ia Datang Tepat pada Waktunya ^^

Sore itu saya dan beberapa siswa pengurus ASA (Asosiasi Siswa Al-Ukhuwah, kalau di sekolah lain setara dengan OSIS) sedang sibuk membuat puding untuk Program Departemen Ekonomi ASA. Program yang dimaksud adalah DASI..What? DASI? Yeah, DASI. But not tie. DASI yang ini adalah DAGANG SEBULAN SEKALI. Program yang bertujuan untuk melatih kemandirian siswa dalam mengelola organisasi dalam hal keuangan. Jadilah DASI ini merupakan salah satu sumber keuangan ASA yang cukup krusial.

Sore itu tidak seperti biasanya, sayalah yang membimbing mereka untuk membuat puding. Ya, memang tidak biasa, karena biasanya ada Bu Ifit, salah satu pembimbing asrama yang selalu membantu. Maklumlah, saya belum begitu terampil membuat puding meskipun sudah berkali-kali menyaksikan Bu Ifit mengajari mereka. Tapi sore itu, saya fikir tidak bisa terus menerus bergantung pada Bu Ifit. Berbekal ingatan yang saya dapat dari proses membuat yang sebelumnya, saya optimis akan bisa membuat puding dengan lancar. Lagi pula tidak terlalu sukar saya rasa, bahan-bahannyapun sangat sederhana dan mudah didapat.

Setelah semua bahan yang dibeli oleh anak-anak pada siangnya siap, saya mulai mengarahkan anak-anak untuk menata piranti masak. Saya minta salah seorang mengisi panci dengan air sesuai takaran di resepnya (saya lebihin deng, karena kalau untuk puding, air yang digunakan sebaiknya dilebihkan dari takaran yang ada di kemasan agar-agarnya). Kemudian, saya minta yang lainnya untuk melarutkan gula, susu kental dan serbuk agar-agar. Setelah semuanya larut, saya minta salah seorang anak untuk menyalakan kompor dan mendidihkan larutan dalam panci sambil terus diaduk. Selagi itu, saya minta salah seorang lagi untuk mengocok telur. Dalam pikiran saya kocokan telur dimasukan setelah larutan mendidih (sebenarnya saya agak lupa bab memasukan telur kocok ini). Ketika telur siap dimasukan ke dalam larutan yang mendidih, tiba-tiba saya mendengar seorang berteriak,

“Hey....itu apa?”. Oh ternyata bu Ifit.

“Ini telor Bu,” jawab saya.

“Lho kok dimasukinnya sekarang? Atuh nanti mateng telurnya? Udah sini matiin kompornya.....”, sergahnya sewot dan seterusnya Bu Ifit-lah yang beraksi.

Saya melamun sejenak. Setelahnya saya tergelak dan menyadari kebodohan saya. Tiba-tiba saya jadi ingat, betul ya kalau telurnya dimasukan saat itu, pastilah telurnya mengumpal-gumpal. Saya juga ingat bukankah kalau membuat mie rebus pakai telur juga telurnya dimasukan setelah airnya mendidih, maka telurnya akan menggumpal (ini pengalaman ketika kuliah, sering masak mie pakai telur, rasanya sangat enak apalagi dicampur dengan irisan cabe rawit. Hmmm...yummy, jadi pengen, he.he). Ok, let’s continue! Saya jadi malu sendiri, niat hati tak ingin merepotkan, tapi ternyata memang masih perlu bimbingan

Baiklah, ikatlah ilmu dengan menuliskannya! Nah, supaya  tidak lupa lagi, saya akan tuliskan resep membuat Puding Coklat ala ASA SMPIT Al-Ukhuwah.

Let’s begin with the equipmets and the compocisions. Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat puding ASA ini adalah:
  •         Seperangkat kompor
  •         Panci didih
  •         Sendok sayur atau semacamnya untuk mengaduk
  •         800 ml air bersih
  •         Cup kecil dengan tutup
  •         7 gram serbuk agar-agar rasa cokelat
  •         75 gram gula pasir
  •         1 butir telur
  •         Sedikit garam, suapaya rasanya lebih tajam dan ada nuansa gurihnya.
  •        ½ sdt Serbuk cokelat

Setelah semua bahan dan alat siap (ingat, cek kebersihan alat dan date of expired bahan), selanjutnya tinggal memasaknya. Let’s go cooking! First, isikan air ke dalam panci, and then kocok telur hingga mengembang. Next, add the serbuk agar-agar, gula, garam serbuk cokelat ke dalam panci. Adalah sangat penting bahwa saat memasukkan bahan-bahan tersebut, air dalam panci harus langsung diaduk untuk menghindari penggumapalan bahan. After that, masukkan telur hasil kocokan ke dalam larutan sambil terus diaduk. Setelah tercampur dengan sempurna, nyalakan kompor. Aduk larutan di atas api dengan nyala sedang. Be remember, jangan berhenti mengaduk sampai larutan mendidih. Ketika sudah mendidih, hentikan sejenak adukan, dan akan terlihat larutan akan mengembang sehingga tingginya dalam panci akan drastis naik (hmmm....saya paling suka bagian ini). Hati-hati, jika panci yang digunakan kecil, maka bisa jadi larutan akan meluber. So, ketika larutan naik, segera kecilkan api. Lakukan hal ini sebanyak 3 kali (tidak ada alasan khusus kenapa harus 3 kali. I just think, kalau 15 kali....... kapan selesainya? Lagi pula 3 kan angka ganjil...he.he, Allah suka angka ganjil). Selanjutnya, angkat panci, dan tunggu sampai larutan agak dingin. Selama proses mendinginkan, larutan tetap harus diaduk untuk menghindari pembekuan.

Okay, after that, next step is packing. Go packing...go packing...go....!
Selagi mendinginkan, tata cup dalam baki. Setelah larutan agak dingin, tuangkan larutan ke dalam cup, ingat jangan terlalu luber, apalagi kalau puding ini dibuat untuk tujuan komersial, selain kurang indah, juga biar hasilnya banyak gitu. Setelah semuanya beres, tunggu sampai membeku, and finally untuk mempercantik tampilan, bisa tambahkan potongan strawberry di atas puding. Untuk hasil lebih maksimal, simpan puding dalam lemari es, tapi jangan di freezer ya!




Oia, sekilas info: Takaran di atas mampu menghasilkan sampai 30 cup. Jika dijual seharga Rp1.000,00/cup, maka keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp20.000,00. Tapi tergantung harga di daerah masing-masing juga, sih.

Okay, selamat menikmati. Do believe me, it’s very-very simple, beautiful and so delicious.. Have a nice trying!!! ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar